Senin, 03 November 2008

mAsa LalU dI maSA SeKarAnG

Kesuksesan band-band dulu seperti The White Stripes dan The Beatles menjadi inspirasi oleh sebagian generasi muda sekarang untuk membuat band yang sama, di antaranya Naif, The Upstair, The Adams, Sore, SodaraSodari, The Cangcuters, The Brandals, dan tak lupa White Shoes and The Couples Company.

Perkembangan dunia musik Indonesia sekarang mulai diramaikan oleh band-band bernuansa musik jadoel (jaman doeloe). Ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah band-band membawakan musik suasana lawas. Indikator ini menunjukan bahwa minat orang terhadap musik bernuansa lama semakin meningkat.

Tidak ada data yang jelas tentang siapa yang layak disebut sebagai pelopor band jadoel. Yang jelas, aliran ini menyegarkan kembali ingatan pendengar musik Tanah Air di sekitar tahun 1996-an ketika Naif muncul ke permukaan dengan gaya band 1970-an. Kesukesan Naif ini diiringi oleh band-band baru beraliran zaman dulu (retro) lainnya.

Booming retro di Indonesia ini juga dikomentari oleh David dari Aksara Record yang sering mengangkat band-band retro muda Indonesia. "Jika kita bertanya mengapa tren masa lalu seperti retro ini seakan muncul lagi, sebenarnya berlaku juga pada setiap waktu," ujar David. Retro atau melihat kembali tren masa lalu dan memakainya kembali sebenarnya akan selalu terjadi. Roda pasti berputar dan akan selalu berulang namun tentunya tetap ada perbedaan yang menjadi ciri khas di tiap generasinya.

Tahun 60-an saja semuanya sudah campur baur dan banyak sekali aliran yang muncul. "Apalagi di jaman sekarang dengan berbagai macam kompleksitas, tentunya warna musik yang muncul akan semakin banyak pula dengan referensi masa lalu," ujar David saat ditemui di Aksara Kemang. Hampir semua aliran ada di zaman sekarang. Malah ada yang saling mencampur beberapa warna musik yang ada.

"Namun jika mau jujur, sebenarnya semua band dan musik yang ada di manapun adalah retro," tambah pria dengan rambut yang sedikit acak-acakan ini. Semua memainkan jenis musik yang pernah ada, bahkan dalam musik elektronik pun bisa dimainkan dalam nuansa masa lalu. Tapi apapun bentuk dan warnanya, sebenarnya itu bukan suatu masalah karena semuanya dihadapkan pada pilihan. "Yang penting sih dinikmati saja lah. Di masa sekarang ini semua itu hanyalah hiburan belaka yang dinikmati secara audio dan visual," ujar David.

Kembalinya tren gaya masa lalu atau jaman dulu ini berhubungan dengan adanya generasi yang berubah-ubah. Hal ini juga disepakati oleh Rony Zhabreak, seorang sound engineering kawakan yang juga seorang pengamat musik. Setiap generasi pasti mengalami perubahan tren, misalnya tren tahun 70-an pasti berbeda dengan tahun 80-an dan seterusnya. Berhubungan dengan tren musik dan fashion klasik yang berkembang sekarang ini adalah suatu influence yang berkembang di luar negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PlAcE t0 sEe

NgE-TeZ mAta Yokk...