Selasa, 02 Desember 2008

Un9u bAnD

Ungu tuw dlu band favoritQ....

tapi.... sekrg q ud rada bozen ma band itu...


abizzzz lagunya kaya gitu truzzz....



kan bozen y tho????.....................

Senin, 03 November 2008

NAIF bAnD...


NAIF terbentuk ketika beberapa orang mahasiswa tingkat satu seni rupa kerap menginap di rumah teman. Tujuan awal mereka hanyalah untuk mengerjakan tugas kuliah bersama. Tapi, ujung-ujungnya yang terjadi malah mereka sering kongkow-kongkow sambil bermain gitar, bernyanyi semalam suntuk, sampai terkadanq malah lupa menqerjakan tugas karena tertidur.

Sedangkan nama NAIF didapat dan pendapat seorang teman bernama Dodot yang menilai lagu-lagu mereka terdengar begitu sederhana, namun tetap berisi dan terdengar harmonis. Selain itu, kata NAIF pun mudah diingat. Suatu saat di tahun 1996, NAIF mendapat kabar dari seorang teman bahwa sebuah perusahaan rekaman berencana akan merilis sebuah album kompilasi. Tanpa diduga ternyata sang produser tak memasukkan NAIF dalam proyek kompilasi tersebut, tapi justru berniat membuatkan album rekaman sendiri untuk NAIF. Tentu saja NAIF menyambut hangat, dan setelah melalui berbagai prosedur tertentu, NAIF akhirnya masuk dapur rekaman dan berhasil menelurkan debut album NAIF dengan Mobil Balap sebagai tembang jagoannya.

Mereka suka mengulik bunyi-bunyi vintage dari masing-masing instrumen mereka. Kegemaran mereka menyukai musik-musik lama kemudian berpengaruh terhadap musik yang mereka buat. Bukan maksud melucu bila dalam aksi panggung NAIF David, sang vokalis mengeluarkan jurus-jurus saktinya yang kerap membuat penonton terpingkal-pingkal. Menurut mereka, konsep musik dan hiburan yang mereka tawarkan di setiap penampilan NAIF masih tergolong beda dibanding band lainnya. Sehingga mereka sering dianggap lucu atau unik. Intinya, mereka juga ingin menunjukkan bahwa di balik segala hal dalam musik NAIF terdapat suatu usaha yang serius untuk menghasilkan sebuah karya yang idealis. Idealis ala NAIF.

Kini NAIF resmi berempat: David, Emil, Janvo dan Pepeng. Mereka bertekad untuk tetap meneruskan pergelutan mereka di blantika musik Indonesia dengan ke-NAIF-an mereka. NAIF dengan formasi baru! Dengan semangat baru!

mAsa LalU dI maSA SeKarAnG

Kesuksesan band-band dulu seperti The White Stripes dan The Beatles menjadi inspirasi oleh sebagian generasi muda sekarang untuk membuat band yang sama, di antaranya Naif, The Upstair, The Adams, Sore, SodaraSodari, The Cangcuters, The Brandals, dan tak lupa White Shoes and The Couples Company.

Perkembangan dunia musik Indonesia sekarang mulai diramaikan oleh band-band bernuansa musik jadoel (jaman doeloe). Ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah band-band membawakan musik suasana lawas. Indikator ini menunjukan bahwa minat orang terhadap musik bernuansa lama semakin meningkat.

Tidak ada data yang jelas tentang siapa yang layak disebut sebagai pelopor band jadoel. Yang jelas, aliran ini menyegarkan kembali ingatan pendengar musik Tanah Air di sekitar tahun 1996-an ketika Naif muncul ke permukaan dengan gaya band 1970-an. Kesukesan Naif ini diiringi oleh band-band baru beraliran zaman dulu (retro) lainnya.

Booming retro di Indonesia ini juga dikomentari oleh David dari Aksara Record yang sering mengangkat band-band retro muda Indonesia. "Jika kita bertanya mengapa tren masa lalu seperti retro ini seakan muncul lagi, sebenarnya berlaku juga pada setiap waktu," ujar David. Retro atau melihat kembali tren masa lalu dan memakainya kembali sebenarnya akan selalu terjadi. Roda pasti berputar dan akan selalu berulang namun tentunya tetap ada perbedaan yang menjadi ciri khas di tiap generasinya.

Tahun 60-an saja semuanya sudah campur baur dan banyak sekali aliran yang muncul. "Apalagi di jaman sekarang dengan berbagai macam kompleksitas, tentunya warna musik yang muncul akan semakin banyak pula dengan referensi masa lalu," ujar David saat ditemui di Aksara Kemang. Hampir semua aliran ada di zaman sekarang. Malah ada yang saling mencampur beberapa warna musik yang ada.

"Namun jika mau jujur, sebenarnya semua band dan musik yang ada di manapun adalah retro," tambah pria dengan rambut yang sedikit acak-acakan ini. Semua memainkan jenis musik yang pernah ada, bahkan dalam musik elektronik pun bisa dimainkan dalam nuansa masa lalu. Tapi apapun bentuk dan warnanya, sebenarnya itu bukan suatu masalah karena semuanya dihadapkan pada pilihan. "Yang penting sih dinikmati saja lah. Di masa sekarang ini semua itu hanyalah hiburan belaka yang dinikmati secara audio dan visual," ujar David.

Kembalinya tren gaya masa lalu atau jaman dulu ini berhubungan dengan adanya generasi yang berubah-ubah. Hal ini juga disepakati oleh Rony Zhabreak, seorang sound engineering kawakan yang juga seorang pengamat musik. Setiap generasi pasti mengalami perubahan tren, misalnya tren tahun 70-an pasti berbeda dengan tahun 80-an dan seterusnya. Berhubungan dengan tren musik dan fashion klasik yang berkembang sekarang ini adalah suatu influence yang berkembang di luar negeri.

Anak Muda Meksiko Menyatakan Perang dengan Emo


Kemungkinannya hanya ada 2, anda adalah Emo atau bukan Emo. Menurut sumber, sejak 7 Maret 2008 lalu, telah terjadi penyerangan besar-besaran terhadap anak muda dengan lifestyle Emo oleh anak-anak metal, goth, punk rock, rockabilly, pokoknya yang bukan Emo.

Pada dasarnya, menurut sumber lain, gerakan ini diawali oleh acara TV Televisa yang dianggap banyak pihak memprovokasi gerakan tersebut. Oh shit, menurut saya ini adalah bentuk fasis yang baru dan tidak seharusnya terjadi di muka bumi.

Pertanyaan: apakah kita harus kembali ke jaman batu dan mengalami ‘perang’ antar aliran musik, hanya karena perbedaan aliran, seperti yang terjadi di Meksiko ini?

Anak Muda Menguji Mental di ''Skateboard''

BANYAK olah raga menantang nyali kini digandrungi anak muda. Salah satunya, olah raga atau permainan papan luncur atau skateboard. Skateboard termasuk olah raga atau permainan ekstrem di dunia, yang pertama kali ditemukan pada 1950, seiring dengan berkembangnya era surfing di daerah California, Amerika Serikat. Bagaimana dengan di Bali? Ternyata, di Bali umumnya dan di Denpasar khususnya, jenis olah raga ini sudah cukup lama diakrabi anak muda.

---------

Skateboard merupakan sebidang papan melengkung di bagian ujung depan dan belakang, serta mempunyai penghubung di antara tayar atau truck-nya. Tidak hanya di Barat, bermain skateboard malah sudah relatif lama menjadi trend dalam lingkup komunitas dan pergaulan anak muda di Bali.

Sebutlah umpamanya perihal keberadaan organisasi Persatuan Skateboard Bali (PSB) yang dulunya bernama Bali Skater. Organisasi dengan nama baru ini, tentu saja menaruh interest maksimal terhadap perkembangan olah raga skateboard di Bali. Berbagai event sudah kerap digelar untuk membangkitkan komunitas skateboard di Bali.

Hal ini diakui Gus Pras, wakil dari PSB. Ia mengatakan, saat ini perkembangan skater atau peminat olah raga skateboard khususnya yang ada di Bali sudah berkembang pesat. Menurutnya, perkembangan ini sangat baik mengingat olah raga ini memberi kontribusi pergaulan dan aktivitas sangat positif bagi kaum muda. "Kami hanya ingin generasi muda Bali memanfatkan semangat dan adrenalin mereka ke dalam olah raga yang positif dan menantang ini. Sekaligus, agar mereka juga mendapat penghasilan dari trend skateboard itu sendiri," ujar Gus Pras kepada Bali Post belum lama ini.

Minggu, 26 Oktober 2008

GaYA haRa JukU??


Harajuku sebenarnya nama sebuah tempat antara Shinjuku dan Shibuya di Tokyo, Jepang. Daerah itu adalah daerah nongkrong anak-anak gaul ibukota Negeri Sakura.

Mereka biasanya mengenakan pakaian yang cukup unik dan fashionable. Mulai dari gaya gothic, hip-hop, punk, sampai dandanan berkarakter anime (kartun animasi Jepang).

Maka muncullah istilah harajuku di Indonesia. Di Tanah Air gaya harajuku atau dandanan khas gaya anak muda Jepang sempat populer sejak munculnya grup duo Ratu.

Grup musik kaum hawa yang digawangi oleh Maia Ahmad ini sempat membuat gaya dandanan yang memadukan rok mini atau celana panjang ketat dengan gaya rambut warna-warni dan jenis sepatu unik. Gaya itu kini menjadi tren di kalangan anak muda Indonesia.

Pada 29-31 Desember lalu sempat diadakan acara bertema Battle Of Harajuku di Pasar Festival, Rasuna Said Kuningan, Jakarta. Ada yang memakai baju robot seperti tokoh robot Sarivan dan Samurai. Acara ini pun termasuk sukses dalam pelaksanaannya.

"Ini ajang komunikasi tempat pecinta budaya Jepang seperti komunitas harajuku, komunitas pecinta musik Jepang (J-pop/J-rock), komunitas gamers, maupun penggemar manga (komik) dapat bertukar pikiran dan mengenal lebih dekat," jelas Ray Bachtiar Drajat.

Ketua panitia Battle of Harajuku ini juga menambahkan bahwa kegiatan yang dicetuskan sejak empat bulan yang lalu ini secara tidak disadari menjadi gaya hidup urban sebagian besar generai muda Indonesia.

"Kan ini hasil adaptasi dari beberapa kebudayaan juga termasuk Indonesia," ujarnya.

"Gue suka gaya harajuku karena asyik aja. Keren," jelas Alisa, seorang mahasiswi sebuah unversitas swasta di Jakarta.

Ia mengungkapkan bahwa sudah tiga tahun tertarik dengan dandanan harajuku girl ini. Alisa juga pernah ditertawakan oleh teman-temannya karena dandanannya yang dinilai cukup nyentrik ini.

Akan tetapi ia merasa cuek dan akhirnya merasa nyaman berpakaian ala harajuku.

"Gue jadi nambah temen di komunitas harajuku girls," jelasnya.

Di Amerika Serikat, gaya berpakaian harajuku semakin terkenal ketika penyanyi solo asal Amerika Serikat, Gwen Stefani, menggunakan jasa penari latar berpakaian ala harajuku girls di beberapa musik videonya.

Empat penari latar yang merupakan asli orang Jepang itu pun mempromosikan gaya berdandan ala remaja Jepang yang modis kepada masyarakat dunia di setiap konser musik Gwen Stefani di berbagai belahan dunia.

Memang dunia fashion tak pernah berhenti di suatu masa atau waktu. Ini tinggal bagaimana anda memilihnya. Kalau Anda merasa cocok, silakan memilih gaya berpakaian harajuku.

HarAjUkU??


Harajuku (原宿?) adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Kuil Meiji, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dōri), department store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat.

Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Selain itu, anak-anak sekolah dari berbagai pelosok di Jepang sering memasukkan Harajuku sebagai tujuan studi wisata sewaktu berkunjung ke Tokyo.

Sebetulnya sebutan "Harajuku" hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku.

PlAcE t0 sEe

NgE-TeZ mAta Yokk...